Pada tahun 1940 adalah tahun naga, di suatu rumah sakit di San Fransisco lahirlah Lee Hsiao Lung. Dokter yang menangani kelahiran bayi itu, memberinya nama Inggris, Bruce. Demikianlah sang legenda terlahir.Saat berusia 6 tahun Bruce kecil sudah berakting untuk pertama kalinya dalam film berjudul “A Beginning Of A Boy”. Hal ini tidak mengherankan karena ayahnya Lee Hoi Chun adalah seorang aktor film.Sebenarnya Bruce adalah anak yang rapuh bahkan ia termasuk anak yang susah makan. Sehingga ketika dia terlibat perkelahian ala jalanan ia mengalami kekalahan. Waktu itu ia berumur 14 tahun. Setelah berdiskusi dengan ibunya, ia memutuskan belajar seni bela diri.Jenis ilmu bela diri yang ia pelajari adalah Wing Chun, ia berguru dengan Sifu Yip Man. Ia juga berguru dengan master kungfu Siu Hon Sung. Biasanya dibutuhkan tiga minggu untuk menguasai 30 jurus Siu Hon Sung, Bruce Lee hanya memerlukan tiga malam saja. Disamping itu Bruce Lee juga mendapat ketrampilan anggar dari ayahnya. Ada satu hal unik, Bruce Lee tidak hanya mahir beladiri. Ternyata ia pintar menari cha-cha bahkan pada tahun 1958 ia berhasil meraih trophy Hongkong Cha-Cha Championship.Seiring dengan berjalannya waktu, Bruce lee ingin sekali menguji keahlian kungfunya dalam perkelahian yang sesungguhnya. Maka ia pun terlibat dalam perkelahian jalanan. Polisi memberi peringatan kepada ibunya jika Bruce tidak menghentikan ulahnya maka ia akan ditahan. Lalu ayahnya membuat keputusan untuk mengirim Bruce ke Amerika agar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.Dengan berbekal 100 US$ berangkatlah ia ke tanah kelahirannya San Fransisco dengan kapal laut. Dalam perjalanan Bruce masih sempat mencari uang dengan memberi kursus tari cha-cha.Di San Fransisco, Bruce dititipkan kepada teman ayahnya, Ruby Chow, pemilik sebuah restoran. Bruce pun ikut bekerja di restoran tersebut. Setelah menyelesaikan SMA, Bruce masih giat membina fisiknya. Baginya tidak cukup sekedar menjadi ahli seni bela diri yang baik, ia harus menjadi yang terbaik.Bruce pun kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Seattle dan mengambil jurusan filsafat. Di universitas tersebut ia bersua dengan sesama teman dari Asia bernama Taki Kimura Kimura pernah mengalami serangkaian serangan rasialis. Didasari belas kasihan, Bruce memotivasi Kimura untuk meningkatkan harga dirinya dengan cara melatih dia seni beladiri. Inilah cikal bakal sekolah seni beladiri kungfu dan tidak lama kemudian sekolah itu pun berdiri. Sekolah ini terbuka untuk umum atau bagi siapa saja yang berminat. Berbeda sekali dengan di Hong Kong. Di Hong Kong, kung fu adalah ilmu rahasia yang tidak boleh sembarangan diajarkan kepada orang. Hanya orang terhormat saja yang boleh mempelajari kung fu.Tahun 1961 ia berjumpa dengan seorang gadis bernama Linda Emery. Mereka jatuh cinta, menikah, lalu lahirlah Brandon disusul Shannon dua tahun kemudian.Tahun 1964, dalam suatu turnamen karate, Bruce mendemonstrasikan jurus pukulan satu inchi yang legendaris. Seorang producer acara televisi sangat terkesan dengan penampilan Bruce yang penuh intensitas dan konsentrasi. Lalu ia melakukan pendekatan pada pihak Bruce Lee. Setelah melalui screening test, akhirnya Bruce mendapat peran sebagai kato dalam film Green Hornet. Kato hanyalah peran pembantu dalam film itu, namun popularitasnya mengalahkan peran utamanya, terlebih di Hong KongVan Williams, bintang utama Green Hornet, menceritakan tentang banyaknya stunt-man terluka karena gerakan Bruce, akibatnya sukar mencari stunt-man yang bersedia bekerja dengan Bruce. Bruce juga memiliki gerakan yang teramat cepat untuk ditangkap oleh kamera sehingga Bruce terpaksa memperlambat pergerakannya.Setelah proyek “Green Hornet” usai Bruce membuka sekolah kung fu lagi yang baru bernama “Lee Jun Fan, Gung Fu Institute”. Di tempat inilah Bruce Lee belajar menggunakan senjata nunchaku. Para pesohor pun belajar kung fu di tempat ini seperti Kareem Abdul-Jabbar, James Coburn, dan Steve McQueen. Popularitas Bruce pun meningkat dan ini menaikkan nilai seorang Bruce Lee, untuk satu sesi latihan selama satu jam harga yang ditetapkan 300US$.Di sekolah yang baru itu pula lah Bruce menciptakan teknik Jeet Kune Do, teknik memotong serangan. Bruce berpendapat memotong serangan lebih baik dan lebih cepat dari pada menahan lalu melakukan serangan.Tahun 1967, Bruce membintangi “A Man Called Ironside”, sebagai seorang master martial art, Bruce sering melakukan adegan berbahaya sendiri tanpa stunt-man. Karir filmnya terus berlanjut, sampai akhirnya ia bisa memenuhi apa yang dicita-citakan yaitu dibayar lebih mahal daripada Steve McQueen perfilm.Dengan pertimbangan tertentu Bruce memutuskan melanjutkan karir filmnya di Hong Kong. Beberapa film dibintanginya, sekarang Bruce sudah dianggap sebagai pahlawan nasional. Tidak puas dengan itu semua, dia membuka perusahaan sendiri karena ia ingin menulis skenario, menyutradarai, sekaligus membintangi film selanjutnya. Lagi-lagi Bruce berhasil, beberapa film produksi perusahaannya laris manis di pasaran.Setelah berbagai film dibuat dan berbagai kesuksesan diraih, pada tanggal 10 Mei 1973 Bruce tiba-tiba pingsan selama setengah jam saat mengisi dubbing untuk “Enter The Dragon”. Dokter memberinya resep Manatol, obat untuk mengatasi gejala brain swelling (pengembangan otak).Pada 20 Juli 1973, Bruce berencana akan bertemu dengan Raymond Chow dan Betty Ting Pei, yang akan menjadi salah satu bintang dalam film “Game of Death”. Di rumah Betty, Bruce mengeluh sakit kepala kemudian dia meminum Aguagesic, obat sakit kepala yg biasa dikonsumsi Betty. Lalu Bruce merebahkan diri, saat tertidur ternyata serangan brain swelling datang kembali. Akhirnya Bruce meninggal di ruang gawat darurat RS Queen Elizabeth.Kabar kematian Bruce Lee sangat mengejutkan, bahkan banyak yang tidak percaya. Berbagai spekulasi tentang kematiannya bermunculan, seperti:1. Dia dibunuh oleh gangster karena menolak membayar uang keamanan, suatu praktek yang lazim dalan dunia perfilman Hong Kong saat itu.2. Dia dibunuh pendekar shaolin yang marah karena Bruce telah menyebarkan kung fu kepada semua orang di penjuru dunia3. Bruce dikutuk karena telah membeli rumah berhantu4. Bruce meninggal saat berselingkuh dengan Betty Ting Pei5. Kebanyakan orang Cina yakin Bruce tewas karena terlalu keras berlatih kung fuTerlepas dari spekulasi tersebut, fakta medis menyebutkan Bruce meninggal setelah mengalami koma karena Cerebral Edema, pembengkakan otak karena cairan yang berlebih.Berikut ada hal² yg mungkin anda tidak tau mengenai Bruce Lee.1. Bruce Lee memiliki cacat bawaan: kaki yang panjang sebelah dan testis yang besar sebelah.2. Bruce Lee sebenarnya pake kacamata yg cukup tebal, dan dia menggunakan soft lens. Ternyata di Amerika soft lens udah ada dari jaman dahulu.3. Bruce Lee bukan 100% Chinese, ibunya Grace Lee adalah blasteran chinese & german, jadi bisa dikatakan Bruce Lee memiliki 1/4 darah Jerman.4. Bruce Lee pertama kali tampil dalam film pada umur 3 bulan. Ia dibawa ayahnya, seorang yg cukup terkenal dalam Chinese Opera untuk tampil pada film pertamanya.5. Dalam suatu lelang, sebuah surat tulisan tangan Bruce Lee untuk memotivasi dirinya sendiri dgn judul “My Definite Chief Aim” terjual seharga US$29,500.6. Kecepatan pukulan Bruce Lee adalah 1/500 detik dari jarak sekitar 1 meter ke targetnya.7. Bruce Lee seorang yang sangat kuat untuk ukurannya, dia dapat melakukan pull up 50 kali dgn satu tangan. Bolo Yeung (aka Chong Li) yang segitu gede tidak pernah menang panco lawan Bruce Lee.8. Bruce Lee dapat melakukan push up dgn satu tangan hanya dgn 2 jari (telunjuk dan jempol) dan terkadang dengan dua tangan, namun hanya menggunakan jempol saja.9. Bruce Lee mempopulerkan teknik ‘one inch punch’ yaitu tinju dari jarak 1 inci, dan pada satu turnamen karate, dia mempraktekannya pada seorang juara judo asal Jepang yang memiliki berat sekitar 100 kg. Di sini terlihat pejudo itu ditinju dari jarak 1 inci sampai terangkat kedua kakinya dari lantai.10. Pada umur 13 tahun Bruce Lee berguru pada Yip Man untuk belajar Wing Chun karena pada waktu itu ia ikut geng dan sering berantem dgn geng lain. Ia berpikir kalau teman2 gengnya sedang tidak bersamanya, bagaimana jika ia diserang rame2.11. Ada tiga murid Bruce Lee yg pernah memenangkan World Karate Champion: Chuck Norris, Joe Lewis dan Mike Stone.12. Di Amerika Bruce Lee mengajarkan kung fu kepada semua ras dgn tidak pilih2, dan karena itu dia ditantang oleh perguruan kung fu lain dgn tuduhan membocorkan rahasia Chinese Martial Art kepada ras lain. Bruce Lee menerima tantangan itu dan menghajar wakil dari perguruan tsb dalam waktu 3 menit. Bruce Lee kecewa, menurut dia perkelahian haruslah berlangsung dalam beberapa detik. Dari sini dia mulai berlatih lebih keras lagi, dan menemukan konsep “Jeet Kune Do”.13. Film Dragon The Bruce Lee Story yg diperankan Jason Scott Lee adalah film yang sangat tidak akurat dalam menggambarkan cerita nyata Bruce Lee. Di film itu Bruce Lee ditendang punggungnya, menjadi lumpuh dan harus duduk di kursi roda. Dalam kejadian nyata, cedera Bruce Lee disebabkan karena ia berlatih dgn beban yg terlalu berat dan menyebabkan cedera tulang belakang, dan sebenarnya dia tidak pernah duduk di kursi roda.14. Dalam istirahat dari cedera tulang belakangnya Bruce Lee selama 6 bulan, terciptalah buku “Tao of Jeet Kune Do” yg menjadi best seller.15. Beberapa waktu sebelum kematian Bruce Lee, pa qua (sejenis jimat yg dipercaya dapat menangkal evil spirits) pada rumah Bruce Lee jatuh tertiup angin.Sumber :www.unik77.tkhttp://unik77.blogspot.com/2008/12/m...bruce-lee.html
Mengenai Saya

- ekacutelaoshi
- Hai... Selamat datang di blog 'eka' di sini kalian bisa membaca bermacam-macam cerita yang berhubungan dengan China. Dari cerita klasik hingga cerita Motivasi, di sini kalian juga bisa melihat cara pembelajaran Mandarin yang menarik dan juga alasan mengapa kalian harus belajar bahasa Mandarin. di blog 'eka' juga ada modul sederhana yang sudah saya buat. Harapan saya modul ini bisa berguna untuk semua pembaca blog 'eka' ini. Bagi laoshi-laoshi yang gabung atau membaca blog 'eka' ini tolong saran dan kritiknya supaya saya bisa lebih baik lagi dalam pembelajaran saya xie xie...;-)
Arsip Blog
Senin, 13 Juli 2009
Kamis, 09 Juli 2009
CERITA MOTIVASI KURA-KURA DAN KELINCI
May 05, 2008 By: antonhuang Category: cerita hikmah, cerita motivasi
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Di suatu masa dan di suatu dimensi,kura-kura berdebat dengan kelinci mengenai siapa yang lebih cepat. Akhirnya mereka memutuskan untuk adu lari dan sepakat jalurnya. Kelinci melesat ninggalin kura-kura. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci mutusin untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi,”Ah, saya istirahat dulu, ntar klo si kura-kura dah deket baru saya lari lagi.” Kelinci duduk di bawah pohon dan akhirnya tertidur pulas.Kura-kura akhirnya melalui kelinci yang sedang tertidur dan memenangkan adu lari. Akhirnya kelinci pun terbangun dan menyadari dirinya telah kalah.
Apa makna cerita singkat di atas???
Karena malu dan kecewa yang mendalam, kelinci melakukan Antisipasi Kegagalan . Ia yakin bahwa kekalahannya hanya karena ia terlalu percaya diri, sombong, ceroboh dan lalai. “Klo kemaren saya tidak ketiduran, saya tidak mungkin akan kalah,”ucap Kelinci ini.
Kemudian ditantangnya lah lagi si kura-kura,
“Hei kura-kura, sini kamu. Sayatidak terima kemenanganmu kemaren, ayo kita lomba lagi, sekali ini pasti saya yang menang” .
Si kura-kura dengan santai menjawab,“oke, kita coba lagi” Akhirnya dimulai lomba, dan dari awal lomba kelinci melesat meninggalkan kura-kura dan terus berlari hingga ke garis finish, beneran juga, kelinci yang menang.
Apa makna dari cerita singkat kedua di atas??? Kura-kura panas, dan setelah dipikir-pikir baru nyadar klo dia ga bakalan bisa ngalahin kelinci dengan kondisi seperti itu. Ditantangnyalah kelinci adu lari ke suatu tempat.”Hei kelinci, ayo kita lomba lagi. Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Berani tidak kamu?”Ditantang seperti itu, kelinci langsung mau saja karena sudah yakin dia yang bakalan menang, wong kemaren aja dia bisa menang.Lomba dimulai dan dengen kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura.
“Yang penting saya jangan stop dan istirahat ketiduran, pasti saya akan menang.” pikir kelinci.
Namun, harapannya mengendor ketika ternyata dihadapannya membentang sungai yang lebar.
“Duh, gimana nih saya nyebrangin sungai ini? Saya kan tidak bisa berenang” termenung si kelinci mencari jalan menyeberangi sungai.
Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura datang dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan pelan menuju garis finish.
Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura.
Apa Makna cerita singkat ketiga di atas???
Melihat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan bilang,
“Dah, jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng.”
Esoknya, lomba dimulai lagi, tapi sekarang kelinci menggendong kura-kura sampai tepi sungai. Kemudian gantian kura-kura menggendong kelinci menyeberangi sungai dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura sampe garis finish. Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish.
Apa makna dari cerita singkat keempat di atas???
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Di suatu masa dan di suatu dimensi,kura-kura berdebat dengan kelinci mengenai siapa yang lebih cepat. Akhirnya mereka memutuskan untuk adu lari dan sepakat jalurnya. Kelinci melesat ninggalin kura-kura. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci mutusin untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi,”Ah, saya istirahat dulu, ntar klo si kura-kura dah deket baru saya lari lagi.” Kelinci duduk di bawah pohon dan akhirnya tertidur pulas.Kura-kura akhirnya melalui kelinci yang sedang tertidur dan memenangkan adu lari. Akhirnya kelinci pun terbangun dan menyadari dirinya telah kalah.
Apa makna cerita singkat di atas???
Karena malu dan kecewa yang mendalam, kelinci melakukan Antisipasi Kegagalan . Ia yakin bahwa kekalahannya hanya karena ia terlalu percaya diri, sombong, ceroboh dan lalai. “Klo kemaren saya tidak ketiduran, saya tidak mungkin akan kalah,”ucap Kelinci ini.
Kemudian ditantangnya lah lagi si kura-kura,
“Hei kura-kura, sini kamu. Sayatidak terima kemenanganmu kemaren, ayo kita lomba lagi, sekali ini pasti saya yang menang” .
Si kura-kura dengan santai menjawab,“oke, kita coba lagi” Akhirnya dimulai lomba, dan dari awal lomba kelinci melesat meninggalkan kura-kura dan terus berlari hingga ke garis finish, beneran juga, kelinci yang menang.
Apa makna dari cerita singkat kedua di atas??? Kura-kura panas, dan setelah dipikir-pikir baru nyadar klo dia ga bakalan bisa ngalahin kelinci dengan kondisi seperti itu. Ditantangnyalah kelinci adu lari ke suatu tempat.”Hei kelinci, ayo kita lomba lagi. Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Berani tidak kamu?”Ditantang seperti itu, kelinci langsung mau saja karena sudah yakin dia yang bakalan menang, wong kemaren aja dia bisa menang.Lomba dimulai dan dengen kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura.
“Yang penting saya jangan stop dan istirahat ketiduran, pasti saya akan menang.” pikir kelinci.
Namun, harapannya mengendor ketika ternyata dihadapannya membentang sungai yang lebar.
“Duh, gimana nih saya nyebrangin sungai ini? Saya kan tidak bisa berenang” termenung si kelinci mencari jalan menyeberangi sungai.
Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura datang dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan pelan menuju garis finish.
Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura.
Apa Makna cerita singkat ketiga di atas???
Melihat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan bilang,
“Dah, jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng.”
Esoknya, lomba dimulai lagi, tapi sekarang kelinci menggendong kura-kura sampai tepi sungai. Kemudian gantian kura-kura menggendong kelinci menyeberangi sungai dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura sampe garis finish. Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish.
Apa makna dari cerita singkat keempat di atas???
CERITA MOTIVASI MEMANCING
September 21, 2008 By: antonhuang Category: cerita hikmah
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Anda hobby memancing? Saya dulu suka memancing sewaktu kuliah. Di kala dosennya tidak hadir, saya pernah memancing bersama teman-teman. Pernah juga saya memancing seharian menelusuri sungai musi dengan teman-teman kuliah. Yah, hobby aja, bukan untuk dapat ikannya sih. Itupun sesekali. Namun memancing ini sekarang tidak saya lakukan lagi sudah lama sejak tamat kuliah, karena tidak tega melihat ikannya nyangkut di pancing (pernah suatu kali, ikan yang dipancing susah dilepas dari pancingnya, kejadian ini membuat saya berhenti memancing ikan….). Sebetulnya ada suatu pelajaran berarti dari kegiatan memancing ini. Silahkan baca cerita berikut ….
Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.
Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. “Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti,” kata si paman ramah.
“Tidak, terima kasih Paman,” jawab si anak.
“Lo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?”
“Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?” tanya si anak penuh harap.
“Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?”
Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup… kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.
Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.
Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, “Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?”
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. “Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai.”Sama seperti dalam kehidupan ini, sebenarnya untuk meraih kesuksesan kita tidak membutuhkan teori-teori yang rumit, semua sederhana saja, Sepanjang kita tahu apa yang kita mau, dan kemudian mampu memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai modal, terutama dengan menggali kelebihan dan mengasah bakat kita, maka kita akan bisa mencapai apa yang kita impikan dan cita-citakan. Apalagi, jika semua hal tersebut kita kerjakan dengan senang hati dan penuh kesungguhan.
Dengan mampu mematangkan kelebihan-kelebihan kita secara konsisten, maka sebenarnya kita sedang memupuk diri kita untuk menjadi ahli di bidang yang kita kuasai. Sehingga, dengan profesionalisme yang kita miliki, apa yang kita perjuangkan pasti akan membuahkan hasil yang paling memuaskan.
disadur dari andrie wongso….
semoga cerita bijak berikut bermanfaat bagi semua, paling tidak bagi saya agar blog saya makin rame…hehehe..
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Anda hobby memancing? Saya dulu suka memancing sewaktu kuliah. Di kala dosennya tidak hadir, saya pernah memancing bersama teman-teman. Pernah juga saya memancing seharian menelusuri sungai musi dengan teman-teman kuliah. Yah, hobby aja, bukan untuk dapat ikannya sih. Itupun sesekali. Namun memancing ini sekarang tidak saya lakukan lagi sudah lama sejak tamat kuliah, karena tidak tega melihat ikannya nyangkut di pancing (pernah suatu kali, ikan yang dipancing susah dilepas dari pancingnya, kejadian ini membuat saya berhenti memancing ikan….). Sebetulnya ada suatu pelajaran berarti dari kegiatan memancing ini. Silahkan baca cerita berikut ….
Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.
Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. “Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti,” kata si paman ramah.
“Tidak, terima kasih Paman,” jawab si anak.
“Lo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?”
“Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?” tanya si anak penuh harap.
“Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?”
Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup… kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.
Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.
Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, “Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?”
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. “Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai.”Sama seperti dalam kehidupan ini, sebenarnya untuk meraih kesuksesan kita tidak membutuhkan teori-teori yang rumit, semua sederhana saja, Sepanjang kita tahu apa yang kita mau, dan kemudian mampu memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai modal, terutama dengan menggali kelebihan dan mengasah bakat kita, maka kita akan bisa mencapai apa yang kita impikan dan cita-citakan. Apalagi, jika semua hal tersebut kita kerjakan dengan senang hati dan penuh kesungguhan.
Dengan mampu mematangkan kelebihan-kelebihan kita secara konsisten, maka sebenarnya kita sedang memupuk diri kita untuk menjadi ahli di bidang yang kita kuasai. Sehingga, dengan profesionalisme yang kita miliki, apa yang kita perjuangkan pasti akan membuahkan hasil yang paling memuaskan.
disadur dari andrie wongso….
semoga cerita bijak berikut bermanfaat bagi semua, paling tidak bagi saya agar blog saya makin rame…hehehe..
KUMPULAN CERITA PENAMBAH SEMANGAT
May 01, 2008 By: antonhuang Category: cerita motivasi
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Sudah beberapa hari saya gak posting cerita motivasi. Berikut sebuah cerita motivasi yang saya baca dari buku cerita hikmah Cina berjudul : The Chinese Art of Goal Setting…
Ibu Mencius meminta murid Confusius, Zi si, agar mengambil anaknya sebagai murid. Pada mulanya Mencius belajar sungguh-sungguh. Tapi sesudah beberapa hari, perhatiannya mulai berkurang. Suatu hari, saat gurunya keluar, Mencius bersama teman-temannya membolos.
Suatu hari, ketika Mencius pulang terlambat ke rumahnya sepulang sekolah. Sang Ibu yang lagi menenun kain,bertanya : “Mengapa kamu pulang terlambat hari ini?”
Mencius terdiam. Sang ibu merasa ada sesuatu yang salah. Sang ibu menanyakannya lagi.
“Saya bermain kucing-kucingan,”jawab Mencius akhirnya. “Belajar sangat membosankan,”lanjutnya..
Sang ibu yang mendengar jawaban tersebut hanya diam. Namun tiba-tiba, sang ibu memotong benang tenunnya,terus berkata,”Sekarang benang itu putus, dapatkah ibu terus menenun?”
Mencius diam,. “tidak bu”katanya.
“Demikian juga dengan belajar. Jika kamu berhenti di tengah jalan, kamu tidak akan berhasil.”
Nah, apa hikmah dari cerita singkat berikut??
“kita tidak dapat berhenti di tengah jika kita ingin mencapai keberhasilan. Teruslah berusaha keras sampai tujuan akhir tercapai.”
“Never, Never, Never Give Up” (Winston Churchill)
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Sudah beberapa hari saya gak posting cerita motivasi. Berikut sebuah cerita motivasi yang saya baca dari buku cerita hikmah Cina berjudul : The Chinese Art of Goal Setting…
Ibu Mencius meminta murid Confusius, Zi si, agar mengambil anaknya sebagai murid. Pada mulanya Mencius belajar sungguh-sungguh. Tapi sesudah beberapa hari, perhatiannya mulai berkurang. Suatu hari, saat gurunya keluar, Mencius bersama teman-temannya membolos.
Suatu hari, ketika Mencius pulang terlambat ke rumahnya sepulang sekolah. Sang Ibu yang lagi menenun kain,bertanya : “Mengapa kamu pulang terlambat hari ini?”
Mencius terdiam. Sang ibu merasa ada sesuatu yang salah. Sang ibu menanyakannya lagi.
“Saya bermain kucing-kucingan,”jawab Mencius akhirnya. “Belajar sangat membosankan,”lanjutnya..
Sang ibu yang mendengar jawaban tersebut hanya diam. Namun tiba-tiba, sang ibu memotong benang tenunnya,terus berkata,”Sekarang benang itu putus, dapatkah ibu terus menenun?”
Mencius diam,. “tidak bu”katanya.
“Demikian juga dengan belajar. Jika kamu berhenti di tengah jalan, kamu tidak akan berhasil.”
Nah, apa hikmah dari cerita singkat berikut??
“kita tidak dapat berhenti di tengah jika kita ingin mencapai keberhasilan. Teruslah berusaha keras sampai tujuan akhir tercapai.”
“Never, Never, Never Give Up” (Winston Churchill)
BELAJAR BAHASA MANDARIN MENINGKATKAN DAYA SAING
Kamis, 20 November 2008
BELAJAR BAHASA MANDARIN - MENINGKATKAN DAYA SAING
New Epoch Weekly(Epochtimes.co.id)
Booming gairah belajar bahasa mandarin di seluruh dunia: Diperkirakan hingga tahun 2010, bakal ada 100 juta orang menjadikan bahasa mandarin sebagai bahasa asing yang dipelajarinya.
Guru bahasa mandarin di masyarakat Amerika semakin dicari, bahkan telah meningkatkan daya jual baby sitter keturunan Tionghoa. Mengapa bahasa Mandarin memiliki daya tarik yang begitu besar?
edisi ke 45 cover story-nya telah membahas tuntas masalah ini. Penelitian ilmiah menunjukkan, belajar bahasa mandarin berguna bagi perkembangan otak besar: Meningkatkan IQ seseorang, dan memperkuat daya belajarnya.
Efektifitas di dalam bidang itu, huruf zhengti (aksara konvensional) jelas mengungguli huruf jianti (aksara simplifikasi bentukan PKC/Partai Komunis China). Media Perancis pernah memberitakan 10 alasan utama mengapa belajar bahasa mandarin, menganjurkan orang Perancis belajar bicara bahasa Tionghoa.
Ahli bahasa Jerman Humboldt menyebut aksara mandarin sebagai “Aksara berpikir”, di dalam berbagai bentuk aksara mandarin, telah terkandung philosophische Arbeit (efek filsafat). Di dalam kurun waktu 20 tahun, bahasa mandarin akan menjadi bahasa yang sangat penting.”
Ini dikarenakan masyarakat internasioanal mengincar pasar 1,4 miliar orang Tionghoa yang begitu menggiurkan; menghadapi banyak persoalan global, menoleh untuk mencari kebijakan dari kebudayaan Tiongkok kuno. beberapa artikel membahasnya sebagai berikut:
Belajar Bhs Mandarin - Menaikkan Daya Saing PribadiArtikel: Zhang Yijing
Survey membuktikan, anak-anak mempelajari bhs mandarin dapat membantu meningkatkan IQ dan kemampuan mereka. Pada gambar nampak sebuah sekolah bhs mandarin di Potomac, Marryland-USA, anak-anak sedang belajar bhs mandarin. (AFP)
Penelitian Ilmiah Membuktikan Bahwa Belajar Mandarin Bermanfaat Bagi Perkembangan Otak, Meningkatkan IQ dan Memperkuat Efektifitas Belajar, Pada Hasil Di dalam Bidang Ini, Aksara Zhengti Lebih Unggul Dibandingkan Jianti.
Ada yang percaya, 20 tahun yang akan datang, bahasa mandarin bakal menjadi bahasa yang sangat penting, berhadapan dengan perubahan raksasa kondisi dunia masa depan, sudahkah Anda mempersiapkan diri?
Bocah etnik Tionghoa Mike dengan nama kecil “A Hua”, sedari kecil tumbuh besar di USA, karena sang ayah adalah imigran guru besar universitas berasal dari Taiwan, oleh karena itu ia hanya bisa berbahasa Inggris dan dialek Taiwan, sepatah kata mandarin ia-pun tak bisa.
Ketika umurnya genap 6 tahun, sama dengan anak sebayanya, mulai memasuki sekolah SD di Amerika. Sesudah semester pertama tahun pertama usai, prestasinya sangat jelek, orang rumah dengan kecewa menganggap anak ini harus mengulang, maka diputuskan untuk ambil cuti lebih dulu. Ayahnya kebetulan mendapat undangan memberi kuliah selama 3 bulan di sebuah universitas Taiwan, maka diajaklah si Mike ke sana.
Di dalam kurun waktu 3 bulan yang sedang musim semi, Mike tak menyia-nyiakan waktu, keluarga mengirimnya bersekolah di kelas 1, SD Jin Hua – kota Taipei. Ia yang hanya berbahasa Inggris dan Taiwan merasa sangat tertarik, tas anak-anak Taipei terkenal beratnya, akan tetapi Mike tidak menganggapnya sebagai derita, malah setiap hari bersekolah dengan hati riang memanggul tas.
Perbedaan dengan bahasa Inggris dengan huruf bergaya “Langkah Kepiting”, aksara Tionghoa ialah tulisan berbentuk kotak dengan ciri 4 rata dan 8 stabil, maka itu membuka buku tulis anak, semuanya dilatih dengan per satu petak - satu petak, para murid tenggelam di dalam kotak-kotak itu, dengan pensil, satu gores per satu gores dipenuhilah dengan aksara mandarin.
Sementara anak pada umumnya menulis, tetapi Mike malah menggunakan “Gambar/pictogram/画”, terkadang perlu melewati 2 atau 4 kotak baru bisa “menjejalkan” sebuah aksara mandarin. Meskipun menulis aksara mandarin dibandingkan dengan anak-anak lain lebih menguras tenaga, namun ia malah bisa menikmatinya.
Sesudah masa liburan 3 bulan selesai dilalui, Mike tidak saja sudah menguasai kemampuan paling mendasar bahasa Tionghoa, kecerdasannya seiring dengan itu menjadi terbuka. Setelah kembali ke USA, awalnya hendak mengulang pelajaran kelas 1, namun guru sekolah itu menemukan kemampuan belajarnya telah maju dengan pesat, langsung terperanjat: “Berdasarkan levelnya untuk langsung masuk ke kelas dua tidak masalah.”
Pihak keluarga melihat si Mike belajar bahasa mandarin hanya dalam tempo 3 bulan sudah menimbulkan perubahan yang begitu besar, bagaimana tidak merasa takjub! Prestasi belajar Mike semenjak saat itu membubung terus, 20 tahun kemudian, ia sekarang sudah menjadi seorang dokter spesialis anak-anak.
Belajar Bahasa Mandarin – Bermanfaat Meningkatkan IQ
Belajar bahasa mandarin, ternyata bermanfaat bagi pengembangan otak besar? Ini bukan hanya kasus unik milik Mike, banyak anak-anak di seluruh dunia setelah mempelajari bahasa Tionghoa, memiliki hasil yang serupa, mengenai hal ini sudah sejak lama terus menerus dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah.
Bulan Mei 1982, pakar psychology Dr. Cha De Lin (red.: Terjemahan harfiah dari bhs mandarin, tidak akurat) di majalah iptek yang tersohor di seluruh dunia, mempublikasikan sebuah artikel yang menggegerkan dunia.
Cha De Lin melakukan penelitian terhadap IQ anak-anak dari lima negara yakni: Inggris, Amerika, Perancis, Jerman-barat dan Jepang, menemukan bahwa IQ keempat negara Amerika dan Eropa nilai rata-ratanya 100, sedangkan IQ rata-rata anak-anak Jepang ialah 111, sebabnya ialah anak-anak Jepang telah mempelajari huruf Kanji (aksara mandarin). Hasil resmi penelitian di Singapore pada bulan Januari tahun ini juga membuktikan, anak-anak belajar bahasa mandarin bisa meningkatkan IQ dan kemampuan. IQ anak Singapore berusia antara 6 hingga 12 tahun yang belajar bahasa mandarin lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman dan Australia, kemungkinan hal itu berkaitan dengan pembelajaran mereka akan aksara mandarin yang berkarakter pictogram.
Sesuai berita, penelitian ini telah meneliti 7.000 lebih anak-anak berusia antara 6 hingga 12 tahun, dengan menggunakan metode pengangkaan IQ yang diakui internasional untuk menimbang level IQ anak, akhirnya disimpulkan, anak Singapore di dalam hal penampilan, lebih unggul dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman, Australia dan negara barat lainnya.
Dr. Zeng yang mengadakan penelitian ini berpendapat, situasi ini, kemungkinan telah menunjukkan bahwa belajar bahasa mandarin, di dalam peningkatan bidang IQ memerankan bobot yang cukup penting. Hasil penelitian bersamaan itu juga menunjukkan, anak-anak yang dengan aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, IQ mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain.
Demi membuktikan keterkaitan belajar bahasa mandarin dengan peningkatan IQ, Dr. Zeng memperbandingkan anak-anak Singapore itu dengan anak-anak dari Hong Kong dan Korea yang sama-sama juga harus belajar bahasa mandarin, akhirnya disimpulkan IQ anak-anak dari ketiga tempat tersebut seimbang. Dr. Zeng menyatakan, ini juga telah membuktikan keunikan pictogram bahasa mandarin, dapat membantu meningkatkan IQ anak kecil dan memperkuat kemampuan belajar.
Tidak ada hal yang berjalan sendirian, Perancis pada tahun yll pernah mempublikasikan sebuah artikel tentang "10 ALASAN UTAMA BELAJAR BAHASA MANDARIN“, menandakan kelebihan belajar bahasa mandarin, melalui peluang artikel ini menganjurkan kepada orang Perancis untuk belajar berbicara bahasa mandarin.
10 alasan utama tersebut termasuk: Bermanfaat bagi bisnis, menambah sebuah ketrampilan bekerja, belajar bahasa mandarin dengan diutamakan bahasa lisan, lancar berbisnis atau melancong di Tiongkok, belajar bahasa mandarin tidaklah sukar, memudahkan dalam memahami kebudayaaan Tionghoa dll.
Diantaranya terdapat sebuah alasan yakni: “Belajar bahasa mandarin bermanfaat melatih sel-sel syaraf”, disebutkan oleh artikel tersebut, aksara bahasa mandarin bisa menyatakan niat-pikirannya, saling berketerkaitan, bagaikan sebuah puzzle. Belajar memahami makna dari berbagai bagian, terkadang lebih membutuhkan pergerakan otak dibandingakan dengan bermain Permainan Shu Du dari Jepang, juga lebih bermakna.
Seorang guru Perancis, juga telah menemukan rahasia misteri kegaiban ini, maka mulai menyarankan anak-anak Perancis mempelajari bahasa Tionghoa, guru tersebut berkata: “Mengajarkan aksara bahasa Tionghoa kepada anak-anak Perancis, tujuan utamanya bukannya untuk menguasai semacam alat komunikasi berbahasa, melainkan melalui belajar aksara mandarin untuk membuka kecerdasan anak-anak Perancis.”
Dalam sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan oleh majalah iptek, IQ anak-anak Jepang lebih tinggi daripada anak-anak Eropa dan Amerika, sebabnya ialah anak-anak Jepang telah mempelajari aksara mandarin. Pada gambar nampak dalam rangka tahun baru 2006 lalu, suasana perlombaan Kaligrafi di Tokyo-Jepang. (AFP)
Pakar : Sifat Berpikir Bahasa Mandarin Sangat Tinggi
Sebuah artikel dari Gong Pengcheng, rektor universitas Fo Guang – Taiwan, di dalam artikel itu dikisahkan tentang penelitian dari Wilhelm Freiherr Von Humboldt, seorang pakar bahasa Jerman, terdapat penjelasan yang lebih mendalam.
Humboldt beranggapan, tulisan bangsa Eropa, cukup disampaikan melalui mekanisme bahasa, tidak menghabiskan “semangat” apapun. Akan tetapi aksara mandarin tidak demikian, setiap bentuk tulisan, makna tulisan beserta penggabungannya dengan suara, membutuhkan memeras otak, dengan “Spirit langsung berhadapan dengan gagasan”, dengan langsung menggunakan pemikiran untuk membentuknya.”
aka dari itu, seluruh proses pembentukan aksara, praktis sama dengan sebuah aktivitas perenungan yang besar, spirit tercurahkan diantaranya.
Maka dari itu Humboldt menyebut aksara mandarin sebagai “Aksara yang berpikir”, ia mengatakan: “Di dalam beraneka bentuk aksara mandarin, sudah termasuk philosophische Arbeit/Efek filsafat di dalamnya.”
Sesuai dengan point ini Gong Pengcheng menganalisa: “Aksara mandarin selain bukan tanda baca bahasa, lebih rendah 1 tingkat dibandingkan bahasa pada umumnya, ia tak dapat menyatakan niat; ia sendiri langsung fokus ke makna, lebih menjadikannya sebagai sebuah aksara yang berpikir, sifat berpikirnya sangat tinggi.”
Bahasa mandarin selain bisa meningkatkan IQ atau daya saing seseorang, seluruh dunia tergerak oleh trend demam belajar bahasa mandarin, juga dikarenakan bangkitnya Tiongkok. Agar “Menang dalam start”, banyak wali murid di Eropa dan Amerika mengirim putra-putri mereka untuk belajar bahasa mandarin sejak dini, tak jarang di S.D. dan SMP Amerika juga sudah dibuka kelas pelajaran bahasa mandarin.
Menurut laporan dari Taiwan, para imigran yang datang pada masa-masa awal demi melindungi tradisi, seringkali mendidik putra-putri mereka dengan bahasa leluhur. Namun sekarang para orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berbahasa asing, mereka dengan negara yang bahasanya dipelajari anak-anaknya sama sekali tidak lagi berhubungan emosional.
Misalkan, dokter gigi Brazil Kaluodan, Biqin (red.: terjemahan harafiah, belum tentu akurat) tahun ini berusia 30 tahun dari kota Ai Qiu – New Jersey, setiap tahun menghabiskan US $ 12.000 untuk mengantar anaknya yang berumur 4 dan 1 tahun ke kota Livingston, belajar bahasa mandarin di taman kanak-kanak Tunas Baru yang berbahasa ganda Inggris dan Tionghoa.
Sejumlah orangtua di Eropa dan Amerika mengirim putra-putri mereka sejak kecil belajar bahasa mandarin, tidak sedikit sekolah SD & SMU Amerika juga menyelenggarakan kurikulum bahasa mandarin. Pada gambar nampak guru bahasa Tiongha di sebuah sekolah Potomac – USA sedang mengajar anak-anak menulis aksara mandarin. (AFP)
Ada orang yang menanyainya, mengapa menyekolahkan anaknya belajar bahasa mandarin di sekolah berbahasa Tionghoa? Alasan Biqin sangat sederhana saja: “Orang lain berpendapat melakukan ini sangat bodoh, tetapi saya percaya, dalam 20 tahun, bahasa Tionghoa bakal menjadi bahasa yang sangat penting.” (Epochtimes/Whs)
New Epoch Weekly(Epochtimes.co.id)
Booming gairah belajar bahasa mandarin di seluruh dunia: Diperkirakan hingga tahun 2010, bakal ada 100 juta orang menjadikan bahasa mandarin sebagai bahasa asing yang dipelajarinya.
Guru bahasa mandarin di masyarakat Amerika semakin dicari, bahkan telah meningkatkan daya jual baby sitter keturunan Tionghoa. Mengapa bahasa Mandarin memiliki daya tarik yang begitu besar?
Efektifitas di dalam bidang itu, huruf zhengti (aksara konvensional) jelas mengungguli huruf jianti (aksara simplifikasi bentukan PKC/Partai Komunis China). Media Perancis pernah memberitakan 10 alasan utama mengapa belajar bahasa mandarin, menganjurkan orang Perancis belajar bicara bahasa Tionghoa.
Ahli bahasa Jerman Humboldt menyebut aksara mandarin sebagai “Aksara berpikir”, di dalam berbagai bentuk aksara mandarin, telah terkandung philosophische Arbeit (efek filsafat). Di dalam kurun waktu 20 tahun, bahasa mandarin akan menjadi bahasa yang sangat penting.”
Ini dikarenakan masyarakat internasioanal mengincar pasar 1,4 miliar orang Tionghoa yang begitu menggiurkan; menghadapi banyak persoalan global, menoleh untuk mencari kebijakan dari kebudayaan Tiongkok kuno. beberapa artikel membahasnya sebagai berikut:
Belajar Bhs Mandarin - Menaikkan Daya Saing PribadiArtikel: Zhang Yijing
Survey membuktikan, anak-anak mempelajari bhs mandarin dapat membantu meningkatkan IQ dan kemampuan mereka. Pada gambar nampak sebuah sekolah bhs mandarin di Potomac, Marryland-USA, anak-anak sedang belajar bhs mandarin. (AFP)
Penelitian Ilmiah Membuktikan Bahwa Belajar Mandarin Bermanfaat Bagi Perkembangan Otak, Meningkatkan IQ dan Memperkuat Efektifitas Belajar, Pada Hasil Di dalam Bidang Ini, Aksara Zhengti Lebih Unggul Dibandingkan Jianti.
Ada yang percaya, 20 tahun yang akan datang, bahasa mandarin bakal menjadi bahasa yang sangat penting, berhadapan dengan perubahan raksasa kondisi dunia masa depan, sudahkah Anda mempersiapkan diri?
Bocah etnik Tionghoa Mike dengan nama kecil “A Hua”, sedari kecil tumbuh besar di USA, karena sang ayah adalah imigran guru besar universitas berasal dari Taiwan, oleh karena itu ia hanya bisa berbahasa Inggris dan dialek Taiwan, sepatah kata mandarin ia-pun tak bisa.
Ketika umurnya genap 6 tahun, sama dengan anak sebayanya, mulai memasuki sekolah SD di Amerika. Sesudah semester pertama tahun pertama usai, prestasinya sangat jelek, orang rumah dengan kecewa menganggap anak ini harus mengulang, maka diputuskan untuk ambil cuti lebih dulu. Ayahnya kebetulan mendapat undangan memberi kuliah selama 3 bulan di sebuah universitas Taiwan, maka diajaklah si Mike ke sana.
Di dalam kurun waktu 3 bulan yang sedang musim semi, Mike tak menyia-nyiakan waktu, keluarga mengirimnya bersekolah di kelas 1, SD Jin Hua – kota Taipei. Ia yang hanya berbahasa Inggris dan Taiwan merasa sangat tertarik, tas anak-anak Taipei terkenal beratnya, akan tetapi Mike tidak menganggapnya sebagai derita, malah setiap hari bersekolah dengan hati riang memanggul tas.
Perbedaan dengan bahasa Inggris dengan huruf bergaya “Langkah Kepiting”, aksara Tionghoa ialah tulisan berbentuk kotak dengan ciri 4 rata dan 8 stabil, maka itu membuka buku tulis anak, semuanya dilatih dengan per satu petak - satu petak, para murid tenggelam di dalam kotak-kotak itu, dengan pensil, satu gores per satu gores dipenuhilah dengan aksara mandarin.
Sementara anak pada umumnya menulis, tetapi Mike malah menggunakan “Gambar/pictogram/画”, terkadang perlu melewati 2 atau 4 kotak baru bisa “menjejalkan” sebuah aksara mandarin. Meskipun menulis aksara mandarin dibandingkan dengan anak-anak lain lebih menguras tenaga, namun ia malah bisa menikmatinya.
Sesudah masa liburan 3 bulan selesai dilalui, Mike tidak saja sudah menguasai kemampuan paling mendasar bahasa Tionghoa, kecerdasannya seiring dengan itu menjadi terbuka. Setelah kembali ke USA, awalnya hendak mengulang pelajaran kelas 1, namun guru sekolah itu menemukan kemampuan belajarnya telah maju dengan pesat, langsung terperanjat: “Berdasarkan levelnya untuk langsung masuk ke kelas dua tidak masalah.”
Pihak keluarga melihat si Mike belajar bahasa mandarin hanya dalam tempo 3 bulan sudah menimbulkan perubahan yang begitu besar, bagaimana tidak merasa takjub! Prestasi belajar Mike semenjak saat itu membubung terus, 20 tahun kemudian, ia sekarang sudah menjadi seorang dokter spesialis anak-anak.
Belajar Bahasa Mandarin – Bermanfaat Meningkatkan IQ
Belajar bahasa mandarin, ternyata bermanfaat bagi pengembangan otak besar? Ini bukan hanya kasus unik milik Mike, banyak anak-anak di seluruh dunia setelah mempelajari bahasa Tionghoa, memiliki hasil yang serupa, mengenai hal ini sudah sejak lama terus menerus dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah.
Bulan Mei 1982, pakar psychology Dr. Cha De Lin (red.: Terjemahan harfiah dari bhs mandarin, tidak akurat) di majalah iptek
Cha De Lin melakukan penelitian terhadap IQ anak-anak dari lima negara yakni: Inggris, Amerika, Perancis, Jerman-barat dan Jepang, menemukan bahwa IQ keempat negara Amerika dan Eropa nilai rata-ratanya 100, sedangkan IQ rata-rata anak-anak Jepang ialah 111, sebabnya ialah anak-anak Jepang telah mempelajari huruf Kanji (aksara mandarin). Hasil resmi penelitian di Singapore pada bulan Januari tahun ini juga membuktikan, anak-anak belajar bahasa mandarin bisa meningkatkan IQ dan kemampuan. IQ anak Singapore berusia antara 6 hingga 12 tahun yang belajar bahasa mandarin lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman dan Australia, kemungkinan hal itu berkaitan dengan pembelajaran mereka akan aksara mandarin yang berkarakter pictogram.
Sesuai berita
Dr. Zeng yang mengadakan penelitian ini berpendapat, situasi ini, kemungkinan telah menunjukkan bahwa belajar bahasa mandarin, di dalam peningkatan bidang IQ memerankan bobot yang cukup penting. Hasil penelitian bersamaan itu juga menunjukkan, anak-anak yang dengan aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, IQ mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain.
Demi membuktikan keterkaitan belajar bahasa mandarin dengan peningkatan IQ, Dr. Zeng memperbandingkan anak-anak Singapore itu dengan anak-anak dari Hong Kong dan Korea yang sama-sama juga harus belajar bahasa mandarin, akhirnya disimpulkan IQ anak-anak dari ketiga tempat tersebut seimbang. Dr. Zeng menyatakan, ini juga telah membuktikan keunikan pictogram bahasa mandarin, dapat membantu meningkatkan IQ anak kecil dan memperkuat kemampuan belajar.
Tidak ada hal yang berjalan sendirian,
10 alasan utama tersebut termasuk: Bermanfaat bagi bisnis, menambah sebuah ketrampilan bekerja, belajar bahasa mandarin dengan diutamakan bahasa lisan, lancar berbisnis atau melancong di Tiongkok, belajar bahasa mandarin tidaklah sukar, memudahkan dalam memahami kebudayaaan Tionghoa dll.
Diantaranya terdapat sebuah alasan yakni: “Belajar bahasa mandarin bermanfaat melatih sel-sel syaraf”, disebutkan oleh artikel tersebut, aksara bahasa mandarin bisa menyatakan niat-pikirannya, saling berketerkaitan, bagaikan sebuah puzzle. Belajar memahami makna dari berbagai bagian, terkadang lebih membutuhkan pergerakan otak dibandingakan dengan bermain Permainan Shu Du dari Jepang, juga lebih bermakna.
Seorang guru Perancis, juga telah menemukan rahasia misteri kegaiban ini, maka mulai menyarankan anak-anak Perancis mempelajari bahasa Tionghoa, guru tersebut berkata: “Mengajarkan aksara bahasa Tionghoa kepada anak-anak Perancis, tujuan utamanya bukannya untuk menguasai semacam alat komunikasi berbahasa, melainkan melalui belajar aksara mandarin untuk membuka kecerdasan anak-anak Perancis.”
Dalam sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan oleh majalah iptek
Pakar : Sifat Berpikir Bahasa Mandarin Sangat Tinggi
Sebuah artikel dari Gong Pengcheng, rektor universitas Fo Guang – Taiwan, di dalam artikel itu dikisahkan tentang penelitian dari Wilhelm Freiherr Von Humboldt, seorang pakar bahasa Jerman, terdapat penjelasan yang lebih mendalam.
Humboldt beranggapan, tulisan bangsa Eropa, cukup disampaikan melalui mekanisme bahasa, tidak menghabiskan “semangat” apapun. Akan tetapi aksara mandarin tidak demikian, setiap bentuk tulisan, makna tulisan beserta penggabungannya dengan suara, membutuhkan memeras otak, dengan “Spirit langsung berhadapan dengan gagasan”, dengan langsung menggunakan pemikiran untuk membentuknya.”
aka dari itu, seluruh proses pembentukan aksara, praktis sama dengan sebuah aktivitas perenungan yang besar, spirit tercurahkan diantaranya.
Maka dari itu Humboldt menyebut aksara mandarin sebagai “Aksara yang berpikir”, ia mengatakan: “Di dalam beraneka bentuk aksara mandarin, sudah termasuk philosophische Arbeit/Efek filsafat di dalamnya.”
Sesuai dengan point ini Gong Pengcheng menganalisa: “Aksara mandarin selain bukan tanda baca bahasa, lebih rendah 1 tingkat dibandingkan bahasa pada umumnya, ia tak dapat menyatakan niat; ia sendiri langsung fokus ke makna, lebih menjadikannya sebagai sebuah aksara yang berpikir, sifat berpikirnya sangat tinggi.”
Bahasa mandarin selain bisa meningkatkan IQ atau daya saing seseorang, seluruh dunia tergerak oleh trend demam belajar bahasa mandarin, juga dikarenakan bangkitnya Tiongkok. Agar “Menang dalam start”, banyak wali murid di Eropa dan Amerika mengirim putra-putri mereka untuk belajar bahasa mandarin sejak dini, tak jarang di S.D. dan SMP Amerika juga sudah dibuka kelas pelajaran bahasa mandarin.
Menurut laporan
Misalkan, dokter gigi Brazil Kaluodan, Biqin (red.: terjemahan harafiah, belum tentu akurat) tahun ini berusia 30 tahun dari kota Ai Qiu – New Jersey, setiap tahun menghabiskan US $ 12.000 untuk mengantar anaknya yang berumur 4 dan 1 tahun ke kota Livingston, belajar bahasa mandarin di taman kanak-kanak Tunas Baru yang berbahasa ganda Inggris dan Tionghoa.
Sejumlah orangtua di Eropa dan Amerika mengirim putra-putri mereka sejak kecil belajar bahasa mandarin, tidak sedikit sekolah SD & SMU Amerika juga menyelenggarakan kurikulum bahasa mandarin. Pada gambar nampak guru bahasa Tiongha di sebuah sekolah Potomac – USA sedang mengajar anak-anak menulis aksara mandarin. (AFP)
Ada orang yang menanyainya, mengapa menyekolahkan anaknya belajar bahasa mandarin di sekolah berbahasa Tionghoa? Alasan Biqin sangat sederhana saja: “Orang lain berpendapat melakukan ini sangat bodoh, tetapi saya percaya, dalam 20 tahun, bahasa Tionghoa bakal menjadi bahasa yang sangat penting.” (Epochtimes/Whs)
Mengapa kalian harus belajar Bahasa Mandarin?
Manfaat Belajar Bahasa Mandarin Untuk Anda dan Anak - anak:
Belajar bahasa mandarin atau belajar mandarin , ternyata bermanfaat bagi pengembangan otak besar?banyak anak-anak di seluruh dunia setelah belajar belajar mempelajari bahasa bahasa Tionghoa, memiliki hasil yang serupa, mengenai hal ini sudah sejak lama terus menerus dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah.
Hasil resmi penelitian di Singapore pada bulan Januari tahun ini juga membuktikan, anak-anak belajar bahasa atau belajar bahasa mandarin bisa meningkatkan IQ dan kemampuan. IQ anak Singapore berusia antara 6 hingga 12 tahun yang belajar belajar bahasa mandarin atau mandarin bahasa lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman dan Australia, kemungkinan hal itu berkaitan dengan pembelajaran mereka akan bahasa belajar atau belajar bahasa aksara mandarin yang berkarakter pictogram.
Sesuai berita, penelitian ini telah meneliti 7.000 lebih anak-anak berusia antara 6 hingga 12 tahun, dengan menggunakan metode pengangkaan IQ yang diakui internasional untuk menimbang level IQ anak, akhirnya disimpulkan, anak Singapore di dalam hal penampilan, lebih unggul dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman, Australia dan negara barat lainnya.
Dr. Zeng yang mengadakan penelitian ini berpendapat, situasi ini, kemungkinan telah menunjukkan bahwa bahasa belajar atau belajar mandarin, di dalam peningkatan bidang IQ memerankan bobot yang cukup penting. Hasil penelitian bersamaan itu juga menunjukkan, anak-anak yang dengan aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bahasa bahasa, IQ mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain.
Demi membuktikan keterkaitan belajar bahasa mandarin mandarin dengan peningkatan IQ, Dr. Zeng memperbandingkan anak-anak Singapore itu dengan anak-anak dari Hong Kong dan Korea yang sama-sama juga harus belajar mandarin bahasa, akhirnya disimpulkan IQ anak-anak dari ketiga tempat tersebut seimbang. Dr. Zeng menyatakan, ini juga telah membuktikan keunikan pictogram bahasa mandarin mandarin, dapat membantu meningkatkan IQ anak kecil dan memperkuat kemampuan mandarin belajar.
Tidak ada hal yang berjalan sendirian, Perancis pada tahun yll pernah mempublikasikan sebuah artikel tentang “10 ALASAN UTAMA BELAJAR BAHASA MANDARIN“, menandakan kelebihan mandarin belajar, melalui peluang artikel ini menganjurkan kepada orang Perancis untuk belajar berbicara bahasa mandarin.
Diantaranya terdapat sebuah alasan yakni: “Belajar bahasa mandarin bermanfaat melatih sel-sel syaraf”, disebutkan oleh artikel tersebut, aksara bahasa mandarin bisa menyatakan niat-pikirannya, saling berketerkaitan, bagaikan sebuah puzzle. Belajar memahami makna dari berbagai bagian, terkadang lebih membutuhkan pergerakan otak dibandingakan dengan bermain Permainan Shu Du dari Jepang, juga lebih bermakna.
http://firstandrean.wordpress.com/
Belajar bahasa mandarin atau belajar mandarin , ternyata bermanfaat bagi pengembangan otak besar?banyak anak-anak di seluruh dunia setelah belajar belajar mempelajari bahasa bahasa Tionghoa, memiliki hasil yang serupa, mengenai hal ini sudah sejak lama terus menerus dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah.
Hasil resmi penelitian di Singapore pada bulan Januari tahun ini juga membuktikan, anak-anak belajar bahasa atau belajar bahasa mandarin bisa meningkatkan IQ dan kemampuan. IQ anak Singapore berusia antara 6 hingga 12 tahun yang belajar belajar bahasa mandarin atau mandarin bahasa lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak Inggris, Jerman dan Australia, kemungkinan hal itu berkaitan dengan pembelajaran mereka akan bahasa belajar atau belajar bahasa aksara mandarin yang berkarakter pictogram.
Sesuai berita
Dr. Zeng yang mengadakan penelitian ini berpendapat, situasi ini, kemungkinan telah menunjukkan bahwa
Demi membuktikan keterkaitan belajar bahasa mandarin mandarin dengan peningkatan IQ, Dr. Zeng memperbandingkan anak-anak Singapore itu dengan anak-anak dari Hong Kong dan Korea yang sama-sama juga harus belajar mandarin bahasa, akhirnya disimpulkan IQ anak-anak dari ketiga tempat tersebut seimbang. Dr. Zeng menyatakan, ini juga telah membuktikan keunikan pictogram bahasa mandarin mandarin, dapat membantu meningkatkan IQ anak kecil dan memperkuat kemampuan mandarin belajar.
Tidak ada hal yang berjalan sendirian,
Diantaranya terdapat sebuah alasan yakni: “Belajar bahasa mandarin bermanfaat melatih sel-sel syaraf”, disebutkan oleh artikel tersebut, aksara bahasa mandarin bisa menyatakan niat-pikirannya, saling berketerkaitan, bagaikan sebuah puzzle. Belajar memahami makna dari berbagai bagian, terkadang lebih membutuhkan pergerakan otak dibandingakan dengan bermain Permainan Shu Du dari Jepang, juga lebih bermakna.
http://firstandrean.wordpress.com/
Langganan:
Postingan (Atom)